PUPUK ORGANIK PADAT (POP) : BOKASI

1. Bokasi 
Bahan
Kotoran ayam / sapi / kambing 500 kg 
Sekam padi / gergajian kayu 500 kg 
Bekatul 20 kg 
Abu dapur / abu sekam padi 30 kg 
Gula pasir 15 ons 
EM4 / mikroorganisme nabati secukupnya 
Air secukupnya

Cara pembuatan: 
Semua bahan dicampur jadi satu dan diaduk supaya merata sambil dibasahi dengan air yang 
dicampur gula pasir dengan mikroorganisme nabati, sehingga bahan menjadi lembab. Tutup 
dengan plastik / tenda agar bokashi mengalami fermentasi. Proses fermentasi sangat 
membutuhkan air, udara, dan panas. Proses fermentasi ini normal terjadi dalam jangka waktu 
selama 14-21 hari dengan suhu 40-50°C (dijaga kestabilannya). Bila melebihi dari 50°C tenda 
dibuka dan bahan diaduk-aduk hingga panas stabil lalu ditutup kembali. Lebih baik setiap 5 jam 
bahan dibuka untuk mengetahui suhunya. Bila kurang panas, atau kurang dari 40°C disemprot 
dengan air yang dicampur gula dan mikroorganisme nabati. Begitu seterusnya sehingga bahan 
bokashi tidak berbau kotoran dan kalau dipegang sudah tidak panas lagi, artinya bahan ini sudah 
dapat digunakan. 
Cara penggunaan: 
Untuk tanaman padi, palawija, sayuran dan tanaman hias sebagai pupuk dengan dosis 1-1, 5 ton 
/ Ha. Andaikan tanahnya terlalu liat dapat ditingkatkan menjadi 2 ton / Ha. 


1.A. Bokashi Jerami 
Bahan
- Jerami 200 kg termasuk berbagai jenis rumput / pupuk hijau dipotong-potong sepanjang 5 
s/d 10 cm 
- Dedak 10 kg 
- Sekam 200 kg. 
- Gula pasir 10 sendok makan 
- EM4 200 ml (20 sendok makan) : Berlaku untuk berbagai macam bahan organik, biasanya 
untuk membuat 1 ton bokashi 
- Air secukupnya. 

CARA PEMBUATAN : 
- Larutkan EM 4 dan gula ke dalam air 
- Jerami, sekam dan dedak dicampur secara merata
- Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai 
kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar 
dari adonan dan bila kepalan dilepas adonan akan terurai. 
- Adonan digundukan di atas tempat yang kering dengan ketinggian adonan antara 15 s/d 20 
cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari. 
- Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung 
penutup dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. 
Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses 
pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
- Setelah 4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik. 

1.B. Bokashi Pupuk Kandang 
Bahan
- Pupuk kandang 
- Dedak 10 kg 
- Sekam 200 kg 
- Gula (10 sendok makan) 
- EM4 200 ml (20 sendok makan) 
- air secukupnya 
- Larutkan EM4 dan gula ke dalam air 

Cara Pembuatan : 
Pupuk kandang, sekam dan dedak dicampur secara merata. 
Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan 
air adonan mencapai 30%. Bila adonan doikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan dan 
bila kepalan dilepas, maka adonan akan merekah. 
Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian tumpukan 15 s/d 20 cm, 
kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari. 
Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung 
penutup dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu 
yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. 
Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam. 
Setelah 4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk orgaik. 

1.V. Bokashi Pupuk Kandang – Arang 
Bahan
1. Pupuk kandang 200 kg 
2. Dedak 10 kg 
3. Arang Sekam / arang serbuk gergaji 100 kg 
4. Gula 10 sendok makan 
5. EM4 200 ml (20 sendok makan)
6. Air secukupnya. 
Cara Pembuatan : 
1. Larutkan EM4 dan gula ke dalam air 
2. Pupuk kandang, dedak, arang sekam arang serbuk gergaji dicampur secara merata. 
3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai 
kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan doikepal dengan tangan air tidak keluar dari 
adonan dan bila kepalan dilepas, maka adonan akan merekah. 
4. Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian tumpukan 15 s/d 20 cm, 
kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari. 
5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung 
penutup dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu 
yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. 
Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam. 
6. Setelah 4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik. 
BOKASHI EXPRES 24 JAM 
Bahan : 
1. Jerami kering / daun-daun kering / sekam / serbuk gergaji atau bahan apa saja yang bisa 
difermentasi sebanyak ± 200 kg. 
2. Bokashi yang sudah jadi 20 kg 
3. Dedak 20 kg 
4. Gula pasir 5 sendok makan 
5. EM4 200 ml (20 sendok makan) 
6. Air secukupnya 

Cara Pembuatan : 
1. Larutkan EM4 dan gula ke dalam air 
2. Jerami kering (atau bahan-bahan apa saja yang bisa difermentasikan) dicampur dengan 
Bokashi yang sudah jadi dan dedak secara merata. 
3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai 
kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan doikepal dengan tangan air tidak keluar dari 
adonan dan bila kepalan dilepas, maka adonan akan merekah. 
4. Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian tumpukan 15 s/d 20 cm, 
kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari. 
5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung 
penutup dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. 
Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam. 
6. Setelah 24 jam, Bokashi Expres telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk 
orgaik. 

Cara Penggunaan Bokashi 
1. 3 s/d 4 genggam Bokashi setiap meter persegi disebar merata di atas permukaan tanah. Pada 
tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih. 
2. Pada tanah sawah pemberian Bokashi dilakukan pada waktu pembajakan. Siramkan / 
Semprotkan 2 CC EM4 / liter air ke dalam tanah. Biarkan Bokashi selama seminggu, kemudian 
bibit siap ditanam. Tabur kembali setelah tanaman padi berumur 14 hari dan 1 bulan. 
3. Untuk tanaman buah-buahan, Bokashi disebar merata di permukaan tanah / perakaran 
tanaman, dan siramkan 2 CC EM4 / liter air setiap 2 minggu sekali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HERBISIDA ORGANIK

HAMA DAN PENGENDALI ALAMINYA