BAG 1 : PENGANTAR ANALISIS SUPPLY DEMAND DAGING SAPI/KERBAU


PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Analisis Supply Demand Peternakan dilakukan untuk menghitung ketersediaan  komoditi  ternak  terhadap kebutuhan konsumsi masyarakat. Analisis Supply Demand sangat penting untuk terus menerus dilakukan agar supply kebutuhan masyarakat berjalan lancar yang signifikan dengan harga barang dimana bila permintaan kebutuhan meningkat maka harga barang kebutuhan tersebut akan naik. Untuk menjaga keseimbangan antara suplai (produksi) dengan demand (kebutuhan) maka perlu juga dilakukan penghitungan dari sisi suplai (produksi). Proses penghitungan Suplai akan komoditi tersebut selama ini yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kehutanan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Riau adalah  berdasarkan laporan  yang  bersumber dari daerah yang direkapitulasi di tingkat kabupaten dan diakumulasi di tingkat propinsi menjadi data produksi ternak Provinsi Kepulauan Riau.
Data produksi ternak provinsi Kepulauan Riau yang selama ini dimiliki oleh Dinas Pertanian Kehutanan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Riau adalah data produksi ternak tahunan. Untuk merinci (break down) data produksi ternak  bulanan  dilakukan  dengan  pendekatan  melalui  data  survey  kebutuhan konsumsi ternak yang dilakukan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Riau (Susenas). Analisis Supply Demand untuk Provinsi Kepulauan Riau dilakukan pada 3 komoditi utama peternakan yang kebutuhannya harus terus menerus dipantau dan sering mnjadi permasalahan pada waktu-waktu tertentu seperti pada waktu Hari-hari Besar Keagamaan Nasional yaitu komoditi:
  1. Daging Sapi
  2. Daging Ayam
  3. Telur Ayam


A. DEMAND (KEBUTUHAN)

PARAMETER DEMAND

Perhitungan Demand mengacu pada beberapa faktor yaitu:

  1. Jumlah Penduduk pada tahun terakhir
  2. Jumlah Wisatawan masuk provinsi Kepulauan Riau dan lama tinggal
  3. Jumlah Pekerja Asing yang bekerja di Kepri 
  4. Kebutuhan Hari Besar Keagamaan Nasional
  5. Jumlah Ternak Kurban pada tahun terakhir (khusus untuk daging sapi)
  6. Kebutuhan dari Supply tercecer dari potensial stock

Dasar perhitungan demand :
∑ (DEMAND)t = (KP + KW + KPA + KH + KT + KS)t
dimana :

  • ∑ (DEMAND)t = Jumlah Total Supply pada tahun t
  • KP = Kebutuhan konsumsi penduduk
  • KW = Kebutuhan konsumsi wisatawan
  • KPA = Kebutuhan konsumsi pekerja asing
  • KH = Penambahan kebutuhan pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)
  • KT = Kebutuhan ternak kurban yang dipotong pada Idul Adha
  • KS = Kebutuhan supply yang tercecer dari potensial stok

FAKTOR-FAKTOR  DEMAND

1. Konsumsi Penduduk (KP)
adalah jumlah konsumsi penduduk pada tahun t (tahun yang dihitung).  Dasar perhitungan jumlah kebutuhan penduduk adalah :

KPt  = (KONST.)  X  (JPt)
dimana :

  • KPt      = Konsumsi penduduk pada tahun t
  • KONST.= Konstanta Kebutuhan daging perkapita berdasar Susenas 2011 sebesar 2,43 kg/kapita/tahun
  • JPt = Jumlah penduduk provinsi Kepulauan Riau pada tahun t berdasarkan data BPS

2. Kebutuhan Konsumsi Wisatawan (KW)
adalah jumlah konsumsi wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal pada tahun t. Dasar perhitungan kebutuhan konsumsi wisatawan :
KWt  = (KONST.) X( LT) X (JWt)
dimana :

  • KW     = Konsumsi Wisatawan pada tahun t
  • KONST = Konstanta Kebutuhan daging perkapita berdasar Susenas 2011 sebesar 2,43 kg/kapita/tahun
  • LT        = Lama tinggal rata-rata wisatawan berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kepulauan Riau
  • JWt     = Jumlah wisatawan pada tahun t berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kepulauan Riau

3. Kebutuhan Pekerja Asing (KPA)
adalah jumlah Konsumsi pekerja asing yang bekerja di wilayah provinsi Kepulauan Riau pada tahun t
  KPAt = (KONST.) X (JPAt)
dimana :

  • KPAt = Konsumsi  Pekerja Asing  pada tahun t
  • KONST. = Konstanta Kebutuhan daging perkapita berdasar Susenas 2011 sebesar 2,43 kg/kapita/tahun
  • JPAt   = Jumlah pekerja asing  pada tahun t berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi  Kepulauan Riau

4. Kebutuhan Hari Besar Keagamaan Nasional (KH)
Pada hari-hari besar keagamaan Harga komoditi ternak khususnya daging ayam, daging sapi dan telur ayam tersebut terus merangkak naik. Permintaan kebutuhan makanan tersebut meningkat tajam seperti terlihat pada perayaan keagaaman umat muslim pada waktu menjelang puasa,  diwaktu puasa, lebaran dan Idul adha dimana harga tersebut naik secara tidak wajar. Kenaikan tersebut merupakan efek psikologis dari pedagang yang juga ingin ikut merayakan hari-hari besar tersebut untuk meraup keuntungan setahun sekali. Kenaikan tersebut hampir merata diseluruh propinsi Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia hampir 80% adalah pemeluk agama Islam yang tentunya membawa dampak kenaikan harga tersebut secara nasional di Indonesia.

Perayaan lain yang membawa dampak terhadap kenaikan harga komoditi peternakan adalah pada waktu hari Natal dan Tahun Baru yang selalu dirayakan oleh umat Nasrani, sedangkan perayaan hari raya Imlek, galungan dan  kuningan yang biasanya dirayakan oleh umat Budha dan Hindu kurang membawa dampak yang significan terhadap kenaikan harga komoditi tersebut.
Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu dilakukan pemantauan, analisis dan solusi terhadap gejolak kenaikan harga tersebut. Dasar perhitungan kebutuhan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) :
KHt = (KONST.) X (JPt)
dimana :

  • KHt   = Penambahan Kebutuhan bulan HBKN pada tahun t
  • KONST. = Konstanta Kebutuhan daging perkapita berdasar Susenas 2011 sebesar 2,43 kg/kapita/tahun
  • JPt   = Jumlah penduduk provinsi Kepulauan Riau pada tahun t berdasarkan data BPS Bulan Hari raya Idul Fitri

5. Ternak Kurban Idul Adha (KT)
adalah jumlah ternak kurban (sapi) yang dipotong pada hari raya Idul Adha pada tahun t di wilayah propinsi Kepulauan riau. Data dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau.

6. Kebutuhan Supply yang tercecer (KS)
adalah jumlah potensial stock (produksi) yang tercecer selama proses pengolahan yang di hitung dalam persentase  oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Riau. Dasar perhitungan Kebutuhan Supply tercecer ialah :
KSt = (KONST.) X (PSt)
dimana :

  • KSt   = kebutuhan supply yang tercecer pada tahun t
  • KONST.= Konstanta Kebutuhan supply yang tercecer berdasar Susenas 2011 sebesar 5% untuk daging sapi dan daging ayam.
  • PSt  = Jumlah potensial stock provinsi Kepulauan Riau pada tahun t 

B. SUPPLY (KETERSEDIAAN)

PARAMETER SUPPLY

Parameter Supply merupakan jumlah dari faktor-faktor :

  1. Produksi Lokal Provinsi Kepulauan Riau (potensial Stock)
  2. Pemasukan  dari Provinsi Lain (Ready stock Usaha Peternakan)
  3. Data Import berdasarkan realisasi SPP

Dasar perhitungan supply :
∑ (SUPPLY)t  =  (PS + RS + IM)t
dimana :

  • ∑ (SUPPLY)t = Jumlah Total Supply pada tahun t
  • PS = Potensial stok dari produksi lokal
  • RS = Ready stok dari pedagang/ usaha peternakan yang siap dipotong
  • IM = jumlah realisasi import sesuai SPP perusahaan import

FAKTOR-FAKTOR SUPPLY

POTENSIAL STOCK (PS)
adalah data produksi  ternak lokal pada propinsi Kepulauan Riau . Dasar perhitungan potensial sock adalah :
Potensial stok daging sapiPD  =   K           X         StPD =    K    X      (BA + JBP)PD =    K    X      {(1/7 BD) + (JD – 10% BKA)}
dimana :

  • PD = Potensial stok Daging
  • K    = Berat Karkas
  • St  = Jumlah Produksi
  • BA = Betina Afkir
  • JBP = Jantan bukan pemacek
  • BD = Betina dewasa
  • JD = Jantan dewasa
  • BKA = Betina kawin alami
Potensial stok Daging AyamPD  =   K         X         StPD  =   K         X        (Popt  X 97%)
dimana :

  • PD = Potensial stok Daging
  • K    = Berat Karkas
  • St  = Jumlah Produksi
  • Popt =  Jumlah populasi pada tahun t
  • 97 % =  Persentasi jumlah potong terhadap populasi menurut Pusdatin
Potensial stok TelurPT =  Po x p x pt
dimana :

  • PD = Potensial stok Telur
  • Po = Populasi unggas
  • p  = Parameter betina produktif  60 % (Pusdatin)
  • pt =  produktivitas telur unggas 12,85 (Pusdatin)


C. READY STOCK (RS)

adalah jumlah pemasukan dari luar daerah yang merupakan stock pedagang/ usaha peternakan untuk dipotong dan dijual (daging/telur).
(RS)t  = ∑ (jumlah pemasukan)t
dimana :

  • (RS)t = Ready stock Telur

D. IMPORT (IM)

adalah jumlah pemasukan dari luar negeri  sesuai  realisasi SPP dari perusahaan-perusahaan import.
(IM)t  = ∑ (jumlah realisasi import)t
dimana :

  • (IM)t = Realisasi Import


DASAR ANALISA PERHITUNGAN SUPPLY DEMAND

Analisa Supply Demand merupakan dasar perhitungan untuk memperkirakan apakah Supply(Ketersediaan)  pada suatu daerah mencukupi atau defisit dari kebutuhannya (Demand).
Sebagai  dasar perhitungan Analisa Hasil Supply Demand adalah :
Yit  = ∑ (SUPPLY) - ∑ (DEMAND)Yit  = (KP + KW + KPA + KH + KT + KS)t – (PS + RS + IM)t
dimana :

  • Yit = Hasil analisa supply demand pada tahun t
  • ∑ (SUPPLY) = Jumlah Total Supply
  • ∑ (DEMAND) = Jumlah Total Demand
  • KP = Kebutuhan konsumsi penduduk
  • KW = Kebutuhan konsumsi wisatawan
  • KPA = Kebutuhan konsumsi pekerja asing
  • KH = Penambahan kebutuhan pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)
  • KT = Kebutuhan ternak kurban yang dipotong pada Idul Adha
  • KS = Kebutuhan supply yang tercecer dari potensial stok
  • PS = Potensial stok dari produksi lokal
  • RS = Ready stok dari pedagang/ usaha peternakan yang siap dipotong
  • IM = jumlah realisasi import sesuai SPP perusahaan import

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HERBISIDA ORGANIK

HAMA DAN PENGENDALI ALAMINYA