MENGAPA WARNA TELUR BERBEDA-BEDA






Kalau kamu pergi ke pasar dan berencana untuk beli telur bebek, kamu pasti bisa langsung membedakannya dengan telur ayam tanpa bantuan penjualnya. Ya, karena telur bebek berwarna biru kehijauan. Kenapa warnanya bisa begitu ya? Dilansir dari Countryside Daily, berikut ini penjelasan selengkapnya!


1. Yang membuat telur berbeda warna adalah dua pigmen yang terkandung di permukaannya

Ada dua pigmen yang menyebabkan telur berbeda warna dan mereka diproduksi dengan cara yang berbeda. Biliverdin, pigmen hijau, dan oocyanin untuk warna biru, adalah hasil sampingan dari empedu serta pecahnya hemoglobin. Jika biliverdin dan oocyanin terdapat di cangkang telur, mereka akan meresap ke seluruh cangkang. Itulah kenapa telur bercangkang biru/hijau berwarna sama baik di luar maupun di dalamnya.

Telur berwarna coklat, yang cenderung memiliki bercak dan motif tertentu, disebabkan oleh protoporphynes yang tersintesis pada kelenjar cangkang, kemudian dikeluarkan dan dibuang pada tahap terakhir produksi telur. Sedangkan telur berwarna putih hanya mengandung protoporphyrin, yang juga dimiliki oleh cangkang biru/hijau meskipun dalam jumlah kandungan berbeda. Inilah yang akhirnya menyebabkan warnanya berbeda-beda intensitas biru, hijau, kuning atau putihnya.


2. Bebek bisa menghasilkan telur berwarna beda karena ada sejarah asal mulanya

Dulunya semua bebek adalah hewan liar. Unggas berevolusi agar mampu menghasilkan telur yang bisa berkamuflase dengan lingkungan sekitarnya. Unggas yang bertelur di tempat gelap atau lubang dalam, akan menghasilkan telur putih. Sedangkan unggas yang bertelur di alam terbuka akan memiliki warna-warna yang menyesuaikan lingkungannya. Bebek mallards, nenek moyang dari hampir seluruh bebek domestik kecuali bebek berotot (muscovies), menghasilkan telur berwarna hijau cerah. Namun itu semua berubah seperti yang kita ketahui pada telur bebek domestik saat ini.


3 Perubahan warna pada telur bebek disebabkan oleh tindakan para peternak, terutama sejak abad ke-17 di Eropa

Bebek pertama kali diternakkan di Asia Tenggara, sampai akhirnya Eropa mulai menternakkannya juga bersamaan dengan ayam mulai diternakkan untuk tujuan lain, bukan hanya telurnya. Peternak Eropa tertarik dengan gen resesif warna putih untuk telur bebek. Sehingga standar peternakannya dipublikasi dalam British Poultry Standard pada tahun 1865, saat era Victorian. Bebek yang diketahui bertelur putih, mayoritas dibawa ke Eropa. Telur putih dianggap “suci” dan “bersih” saat itu.


4. Karena pemilahan bebek besar-besaran berdasarkan preferensi daerah itu, Indonesia mendapatkan bebek bertelur biru (kadang agak kehijauan)

John Metzer dari Peternakan Metzer mengatakan bahwa preferensi warna telur juga sangat tergantung pada budaya. Seperti halnya peternak Indonesia yang hanya ingin memilih bebek bertelur biru kehijauan. Ini karena bebek jenis pelari yang awalnya dikembangkan di Asia Tenggara tersebut, mayoritas memang dipilih yang menghasilkan telur biru kehijauan. Mereka yang selama ini hanya tahu bebek bertelur putih merasa takjub dengan bebek bertelur biru kehijauan, sehingga ciri khas warna tiap daerah ini dijaga dengan benar.

Diketahui 98 persen bebek peking bertelur putih, bebek pelari putih juga bertelur putih sebanyak 65 persen dari total populasi, sedangkan bebek pelari cokelat dan hitam hanya 25 persennya yang bertelur putih. Sisa dari prosentase itu adalah bebek yang menghasilkan telur berwarna. Jadi bukan berarti bebek bertelur biru, tapi itu sudah menjadi preferensi para peternaknya.


Sumber : https://www.idntimes.com/science/dis...mpaign=network

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HERBISIDA ORGANIK